Rabu, 22 April 2009

ABSTRAKSI PROPOSAL PTK 2007/2008

PROPOSAL PROGRAM HIBAH
PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN
UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA
2007/2008


PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF
MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN PRESTASI AKADEMIK
SISWA KELAS X 6 SMA YPPI-I SURABAYA


ABSTRAKSI

Guru merupakan pihak yang paling sering dituding sebagai orang yang paling bertanggungjawab terhadap kualitas pendidikan. Tudingan seperti itu tidak sepenuhnya benar, mengingat masih banyak sekali komponen pendidikan yang berpengaruh terhadap kualitas pendidikan. Namun demikian, guru merupakan komponen yang paling strategis dalam proses pendidikan. Oleh karena itu, banyak pihak menaruh harapan besar terhadap guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Guru diharapkan senantiasa membuka diri, menambah wacana dan wawasan pengetahuan untuk pengembangan profesionalitasnya. Salah satu diantaranya adalah mau merubah paradigma lama dalam proses pembelajaran di kelas.
Mata pelajaran Sosiologi yang mempelajari tentang kaidah-kaidah kehidupan bermasyarakat membutuhkan suatu kajian yang mendalam terhadap fenomena-fenomena sosial yang terjadi. Siswa akan lebih mudah memahami apabila dalam pembelajaran guru mencoba untuk memvisualisasikan materi dalam bentuk foto-foto atau gambar-gambar tentang realitas yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu pemilihan dan penerapan metode yang tepat dalam pembelajaran akan berpengaruh terhadap minat dan perhatian siswa, siswa akan termotivasi untuk mencari tahu dan merekontruksikan pengetahuan yang mereka dapatkan.
Sesuai dengan dasar pemikiran dan kenyataan di atas, rendahnya kualitas pemahaman dan pembelajaran Sosiologi, maka perlu adanya pemecahan permasalahan tersebut dengan melakukan pengembangan pembelajaran kooperatif model Student Team Achievement Divisions ( STAD ), yang lebih mementingkan sikap daripada teknik dan prinsip, yakni sikap partisipasi dalam rangka mengembangkan potensi kognitif dan afektif. Dengan demikian, siswa lebih being mode bukan hanya sekedar being have dan juga merupakan suatu pembelajaran yang memandang keberhasilan individu diorientasikan dalam keberhasilan kelompok. Dalam hal ini, maka siswa akan bekerja sama dalam mencapai tujuan dan siswa bekerja keras saling membantu dan mendorong pada teman-temannya untuk bersama-sama berhasil dalam belajar.

Diharapkan dengan model ini, siswa akan mendapatkan suasana belajar interaktif dan mereka akan lebih termotivasi dalam mempelajari materi ajar yang disampaikan dan akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar. Keberhasilan pembelajaran diukur dari tingkat keberhasilan siswa sebesar 75 % dari jumlah siswa di kelas memiliki nilai di atas SKM, yaitu 65 dan 75 % dari jumlah siswa di kelas berperan aktif dalam kerjasama kelompok